Penulis: Arya Pratama | Editor: Dinda Maharani

Langkah berani Vincent Kompany dalam melakukan rotasi besar-besaran akhirnya berbuah hasil manis. Bayern Munchen sukses menundukkan Bayer Leverkusen dengan skor meyakinkan 3-0, sekaligus menjaga catatan sempurna mereka di awal musim Bundesliga 2025/2026.

Keputusan Kompany untuk menurunkan sejumlah pemain pelapis sempat menuai tanda tanya. Pasalnya, ia mencadangkan beberapa nama besar seperti Harry Kane, Luis Diaz, dan Michael Olise. Namun, hasil di lapangan justru membuktikan bahwa keputusannya tepat.

Baca Juga: Lionel Messi Akhirnya Buka Suara Soal Piala Dunia 2026: Main Lagi atau Pensiun?

Rotasi Penuh Risiko yang Berhasil

Bayern tampil efektif dan disiplin sepanjang laga. Kompany melakukan tujuh perubahan dari formasi yang sebelumnya mengalahkan FC Köln. Nama-nama seperti Serge Gnabry, Nicolas Jackson, dan Tom Bischoff diturunkan sejak awal — dan ketiganya tampil menonjol.

Gnabry membuka keunggulan Bayern melalui penyelesaian akurat di babak pertama. Tak lama berselang, Jackson menambah gol lewat sundulan tajam setelah menerima umpan silang Guerreiro. Gol ketiga datang melalui gol bunuh diri Loic Bade yang tak mampu mengantisipasi bola silang berbahaya dari sisi kiri.

Usai pertandingan, Kompany menjelaskan bahwa rotasi ini sudah direncanakan jauh-jauh hari.

Baca Juga: Manchester United Harus Sabar, Morten Hjulmand Baru Bisa Direkrut Akhir Musim

“Kami memiliki jadwal yang padat, dan para pemain membutuhkan waktu untuk menjaga kondisi. Setiap orang di tim ini pantas mendapatkan menit bermain,” ujar Kompany kepada media Jerman.

Rotasi ini juga menjadi bagian dari persiapan Bayern menjelang duel berat kontra Paris Saint-Germain di Liga Champions pekan depan.

Apresiasi dari Lothar Matthäus

Langkah Kompany mendapat pujian dari legenda Jerman Lothar Matthäus. Ia menilai keputusan sang pelatih menunjukkan kepemimpinan dan kepercayaan tinggi terhadap seluruh anggota skuad.

“Kompany berani mengambil risiko besar, dan itu justru menunjukkan kepercayaan yang luar biasa kepada pemain pelapis,” tulis Matthäus dalam kolom analisisnya.
“Dengan rotasi seperti ini, semua pemain merasa penting dan termotivasi untuk tampil maksimal.”

Menurut Matthäus, pendekatan tersebut tidak hanya memperkuat kedalaman tim, tetapi juga menciptakan keseimbangan suasana di ruang ganti — hal yang krusial untuk klub sebesar Bayern.

Baca Juga: Cagliari vs Sassuolo: Duel Ketat Tim Papan Tengah di Serie A

Bayern Masih Tak Terbendung

Kemenangan atas Leverkusen memperpanjang rekor sempurna Bayern menjadi 15 kemenangan beruntun di semua kompetisi musim ini. Catatan impresif itu membuat mereka semakin difavoritkan untuk mengincar treble winners, mengikuti jejak sukses era Guardiola dan Flick.

Dengan skuad yang semakin solid dan strategi rotasi efektif, Bayern Munchen di bawah Vincent Kompany mulai menunjukkan bahwa proyek barunya berjalan di jalur yang tepat — dan mereka belum menunjukkan tanda-tanda akan melambat.